PUISI BERANTAI
Pemeran : Si Religius, Si Galau, Si Cerdas dan Si Lebay
Si Religius : Assalamualaikum Wr. Wb. Simaklah lembaran-lembaran kisahku seorang santri pondok pesantren nan baik. Duhai para pencari ilmu, tiada rugi kalian mendengarkanku, insyaallah bagi kalian yang mendengarkan ku pasti akan.....
Si Cerdas : tidak normal, sungguh tidak normal. Tekanan cinta seorang anak IPA yang berusaha mendapatkan arus-arus cinta dari sang pujangga kan ku cutahkan dalan puisi ilmiahku ini, semoga perasaanku ini bisa menggugah....
Si Galau : burung-burung dalan sangkarku. Setiap hari bernyanyi untuk menghiburku. Aku adalah pecundang yang gagal mempertahankan hati seotang wanita. Masih teringat jelas, tujuh hari yang lalu, kau Diana. Ingin putus dariku. Sekeras apa usahaku, tetap tak bisa merubah keinginanmu. Kau putuskan aku hanya demi.....
Si Lebay : Cowok ganteng yang disana, yang disana, disana, disana, disana....banyak deh pokonya. Kok pada liatin aku ya? Ih naksir ya? Mana ada cowo yang tahan ama cewek secantik gue, iya gak? Namaku Mona, lengkapnya Monalisa Ratu Elizabeth Resikvi Martatilaar. Gue ini cewek lebay, alay, centil, dan so seksi. Kalau ada cowo yang liatin aqu pasti bilang.....
Si Religius : Alhamdulillah, ni'mat dan indahnya menjadi seorang santri. Hoby ngaji, doyan ngopi sambil makan.....
Si Cerdas : tabung reaksi, perasaanku ini terus melaju cepat hingga akhirnya menggumpal pada katoda hatimu. Terbentuklah medan magnet padamu, ingin ku sentuh permukaanmu, ingin kupeluk...
Si Galau : Burungku terus berkicau, mereka seakan tahu kesedihanku. Oh tuhan, kenapa luka yang aku dapat? Katamu cinta adalah anugrah, hah. Kini dia pergi membawa semua kenangan. Kini dia telah....
Si Lebay : berjerwat... Enggak layaw. Cewek secantik gue berjerawat. Tiap hari kesalo, maskeran, luluran, pedicure, medicure, dan so pasti gak lupa pakai....
Si religius : Sarung di jemuran, tak lupa aku pakai untuk mengaji. Sarung harus dipakai dengan kuat, agar tidak mudah melorot. Memakai sarung janganlah terlalu rendah dan terlalu tinggi. Kotoran dan najis mudah hunggap, jika sarung terlalu rendah. Namun jika terlalu tinggi. Maka akan terlihat....
Si Cerdas : besar dan panjang sekali, interferensi cahaya matamu yang jatuh kedalan dadaku. Volume cintamu membuat dadaku...
Si Galau : terbuka semua, terbuka semua luka. Luka yang selama ini aku pendam. Terasa sakit sekali. Teringat kenangan ketika bersamamu. Ku tatap matamu, dan ku ucapkan kata cinta. Kau remas jempolku, bergetar seluruh rambutku. Dingin hati ini, ketika asmamu kumat. Asmara, asmara, sorry... Ingin ku cium pipimu yang merah merekah seperti buah semangka yang jatuh di jalan. Ingin kurasakan...
Si Lebay : tuhubku ini, sudah sexy. Wajahku, sudah cantik. Pacarku, dimana-mana. Aduh enaknya jadi cewek.....
Si Religius : yang enak dinikmati seperti surga, ya pas libur ngaji. Nerakanya ya pasti kena sangsi. Gak punya pacar, gak rugi. Gak punya motor, gak gengsi. Gak ngaji, ya tidur aja....
Si Cerdas : denganku, cinta kita seperti model atom dalnon yang partikel terkecilnya sudah tak dapat terbagi. Kaulah kodomain dari fungsi hatiku. Kaulah hasil dari....
Si Galau : keringatku yang bercucuran, saat kau pergi tanpa peduli tentang perasaanku. Kau pergi dengan keangkuhanmu. Kau tinggalkan kenangan yang akan rapuh di telan....
Si Lebay : Deodoran, bedak, lipstick, handbody, harus yang mahal, yang ber merk. Gak pernah gue beli yang murah, apalagi KW. Iyuhh apa kata....
Si Religius : pak kiyai, tausiahmu menyejukan hati. Nasehatmu selalu aku simpan dalam memori. Jasaku sangatlah murni. Hibgga melekat di sanubari. Kau mampu melenyapkan kegelapan, kesesatan, dan kebodohan yang terletak di.....
Si Cerdas : otakmu dan otakku, adalah 2 buah organ yang mempunyai koordinasi tunggal. Setiap hari, neuron dengan frekuensi yang menggetarkan hatiku. Kau datang padaku dengan...
Si Galau : pacar barumu. Tak jauh lebih baik dariku. Brengsek!! Semua insan juga tahu, akulah yang terbaik bagimu, Diana! Haruskah airmata ini mengalir setiap waktu? Haruskah ku hentikan detak jantung dan nadiku untuk merindukanmu? Aku sangat membutuhkanmu, duhai belahan....
Si Lebay : rok ku, rok ku yang sangt indah membuat semua cowok terpana. Gue emang menawan, keles..liat nih wedge yang gue pakai setinggi...
Si Religius : menara masjid, telah mengumandangkan adzan. Tanda panghilan tuhan. Segera aku berwudu di pancuran. Menghilangkan hadas dan kotoran...
Si Cerdas : manusia, yang tersebar banyak di seluruh bangsa dan benua. Memiliki watna yang bermacam-macam. Ada yang berwarna kuning, coklat, dan juga hitam. Itulah ras-ras manusia yang equivalen dengan cintaku padamu. Tak memandang bangsa dan warna. Aku hanya memandang....
Si Galau : dalam celanaku, kuambil dompet yang berisi potomu. Oh, Diana, oh, Dian...
Si Lebay : coklat... Aku suka coklat. Tapi akyu takut kalau nanti kebanyakan bisa gendut, terus gak seksi lagi deh. Nantu cowok ku yang ganteng gak mau lagi sama akyu, dan cowoku nanti, hak mau lagi membuat akyu...
Si Religius : bergairah, seluruh jiwaku, tat kala mendengar senandung bacaan al-quran. Membuat aku sadar, akan kebesaran tuhan, dan aku hanyalah seorang manusia biasa yang....
Si Cerdas : lemah sahwat, ibarat aku tanpamu. Lebih baik aku terurai oleh decomposer jika tak ada kamu. Kau mengingatkan aku, akan sesuatu yang keluar dari...
Si Galau : silet. Benda hitam berkarat yang telah mengiris hatiku. Itulah gambaran tentang dirimu Diana. Seirang wanita...
Si Lebay : cabe-cabean, hahhh, kurang ajar. Beraninya bilang gue cabe-cabean. Gue itu tering-terongan tau. Terong-terongan yang....
Si Religius : puanjang... Bulat.. Buesar.. Hah.. Itulah bentuk kentongan di masjid pondokku. Ketika dipukul, nyaring sekali bunyinya apalahi kalau di pukul dengan...
Si Cerdas : kepalaku, itulah tempat menyimpan memori memori tentang mu. Gelombang senyummu terpakh pada neuron ku. Raut mukamu penuh energi. Matamu memancarkan cahaya. Bibirmu pembawa karisma. Gigimu...
Si Galau : selangkah lebih maju, agar aku hisa move in darimu, Diana. Aku harus mencari tambatan hati yang baru. Apa kalian mau jadi tambatan hatiku? Hey gadis yang disana...kamu... Iya kamu.. I love U... Kemarilah, aku ingin kau menjadi...
Si Lebay : koleksi binatang peliharaanku, ada banyak di rumah ada hamster, ular, anjing, kucing, monyet, simpanse, orang utan...
Si Religius : nuzul, hasan, indra, dan rozik... Mereka semua adalah kawanku di pondok pesantren. Ohh... Kawan, maaf apabila puisi ini tidak sopan. Karena saya bukan muridnya kahlil gibran. Namun aku hanya anak pondokan yang berusaha mempertahankan ketampanan.
Si Religius, Si Galau, Si Cerdas, Si Lebay:
Sekian dari kami....
Wasalamu'alaikum Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar